Angkutan Umum
blog dg segala tema artikel di dalamnya,,dijamin nambah wawasan
Senin, 09 Februari 2015
Selasa, 28 Oktober 2014
KOTA TANDINGAN adalah nama desa dikecamatan Ciampel kabupaten Karawang ,Jawa Barat,di sanalah berdiri bangunan yg tidak begitu kokoh dengan 3 ruangan,tanah bersemen tapi sudah banyak mengelupas,dengan atap yg agak bolong di tiap sudutnya,dan bangunan tsb yg notabene adalah sebuah sekolah dasar negri kuta jaya. 3 ruang untuk 6 kelas dengan cara bergantian ,untuk tenaga pengajarnya juga hanya ada 2 pengajar. Di desa yg jumlah kepala Keluarganya tidak lebih dari 50 kk tersebut juga belum ada listrik ,air masih susah (read : sumber air belum sudeka),akses jalan utama bagaikan medan off road ditengah hutan belantara. Saya dan teman2 saya dari komunitas sosial KST (Komunitas Sejuta Tangan,Karawang),benar2 merasa terpukul dan tersayat hati ini ketika berkunjung (acara baksos) dan melihat secara langsung potret pendidikan negri ini ,khususnya dikarawang ditengah hingar-bingarnya sebagai Kota INDUSTRI. Kami dielu-elukan mereka (warga 1 desa) ,dipuja bak Pahlawan Kesiangan . MASYARAKAT disitu dengan polosnya mengutarakan isi hati mereka lewat perwakilan Tokoh Masyarakatnya :”Terima kasih banyak kepada adik2 sekalian ,orang2 kota yg mau dan bersedia mengunjungi kami orang desa,terima kasih atas empatinya,ats kepekaan adik2 sekalian yg menganggap keberadaan kami”. Menangis batin ini mendengar penuturan tulus dari tokoh masyarakat setempat ,IRONIS memang ,ditengah gemerlapnya kota karawang masih ada daerah dg pendidikan dan segala problematikanya yg belum sepenuhnya disentuh, dan ketika kami bertanya apa dari pemerintah setempat gak ada respon , sang pengajar menuturkan bahwa pemda seolah angkat tangan dari masalah memperhatikan sd tersebut dg berdalih bahwa itu tanah perhutani ,padahal dari pihak perhutani sendiri mengijinkan untuk pendirian sarana pendidikan (sd) . So,harusnya tidak ada alasan lagi buat pemda setempat untuk tidak memperhatikan pendidikan diwilayahnya. Harapan mereka tidak banyak ,hanya butuh sedikit diperhatikan oleh pemerintah ,karena merka juga punya hak ,hak untuk pendidikan yg layak dan akhirnya BUKA MATA ini NYATA yg ADA DI SEKITAR KITA (PENDIDIKAN)
KOTA TANDINGAN adalah nama desa
dikecamatan Ciampel kabupaten Karawang ,Jawa Barat,di sanalah berdiri
bangunan yg tidak begitu kokoh dengan 3 ruangan,tanah bersemen tapi
sudah banyak mengelupas,dengan atap yg agak bolong di tiap sudutnya,dan
bangunan tsb yg notabene adalah sebuah sekolah dasar
negri kuta jaya. 3 ruang untuk 6 kelas dengan cara bergantian ,untuk
tenaga pengajarnya juga hanya ada 2 pengajar. Di desa yg jumlah kepala
Keluarganya tidak lebih dari 50 kk tersebut juga belum ada listrik ,air
masih susah (read : sumber air belum sudeka),akses jalan utama bagaikan
medan off road ditengah hutan belantara.
Saya dan teman2 saya dari komunitas sosial KST (Komunitas Sejuta Tangan,Karawang),benar2 merasa terpukul dan tersayat hati ini ketika berkunjung (acara baksos) dan melihat secara langsung potret pendidikan negri ini ,khususnya dikarawang ditengah hingar-bingarnya sebagai Kota INDUSTRI. Kami dielu-elukan mereka (warga 1 desa) ,dipuja bak Pahlawan Kesiangan . MASYARAKAT disitu dengan polosnya mengutarakan isi hati mereka lewat perwakilan Tokoh Masyarakatnya :”Terima kasih banyak kepada adik2 sekalian ,orang2 kota yg mau dan bersedia mengunjungi kami orang desa,terima kasih atas empatinya,ats kepekaan adik2 sekalian yg menganggap keberadaan kami”. Menangis batin ini mendengar penuturan tulus dari tokoh masyarakat setempat ,IRONIS memang ,ditengah gemerlapnya kota karawang masih ada daerah dg pendidikan dan segala problematikanya yg belum sepenuhnya disentuh, dan ketika kami bertanya apa dari pemerintah setempat gak ada respon , sang pengajar menuturkan bahwa pemda seolah angkat tangan dari masalah memperhatikan sd tersebut dg berdalih bahwa itu tanah perhutani ,padahal dari pihak perhutani sendiri mengijinkan untuk pendirian sarana pendidikan (sd) . So,harusnya tidak ada alasan lagi buat pemda setempat untuk tidak memperhatikan pendidikan diwilayahnya.
Harapan mereka tidak banyak ,hanya butuh sedikit diperhatikan oleh pemerintah ,karena merka juga punya hak ,hak untuk pendidikan yg layak
dan akhirnya BUKA MATA ini NYATA yg ADA DI SEKITAR KITA (PENDIDIKAN)
Saya dan teman2 saya dari komunitas sosial KST (Komunitas Sejuta Tangan,Karawang),benar2 merasa terpukul dan tersayat hati ini ketika berkunjung (acara baksos) dan melihat secara langsung potret pendidikan negri ini ,khususnya dikarawang ditengah hingar-bingarnya sebagai Kota INDUSTRI. Kami dielu-elukan mereka (warga 1 desa) ,dipuja bak Pahlawan Kesiangan . MASYARAKAT disitu dengan polosnya mengutarakan isi hati mereka lewat perwakilan Tokoh Masyarakatnya :”Terima kasih banyak kepada adik2 sekalian ,orang2 kota yg mau dan bersedia mengunjungi kami orang desa,terima kasih atas empatinya,ats kepekaan adik2 sekalian yg menganggap keberadaan kami”. Menangis batin ini mendengar penuturan tulus dari tokoh masyarakat setempat ,IRONIS memang ,ditengah gemerlapnya kota karawang masih ada daerah dg pendidikan dan segala problematikanya yg belum sepenuhnya disentuh, dan ketika kami bertanya apa dari pemerintah setempat gak ada respon , sang pengajar menuturkan bahwa pemda seolah angkat tangan dari masalah memperhatikan sd tersebut dg berdalih bahwa itu tanah perhutani ,padahal dari pihak perhutani sendiri mengijinkan untuk pendirian sarana pendidikan (sd) . So,harusnya tidak ada alasan lagi buat pemda setempat untuk tidak memperhatikan pendidikan diwilayahnya.
Harapan mereka tidak banyak ,hanya butuh sedikit diperhatikan oleh pemerintah ,karena merka juga punya hak ,hak untuk pendidikan yg layak
dan akhirnya BUKA MATA ini NYATA yg ADA DI SEKITAR KITA (PENDIDIKAN)
BESARNYA JIWA
SANG PRAJURIT PERBATASAN DI PESTA DEMOKRASI INDONESIA
SATGAS PAMTAS (Satuan Petugas Pengamanan Perbatasan)
adalah prajurit Tentara Nasional Indonesia yang bertugas diberbatasan. Menarik
bagi saya ketika saya nonton di TVRI dan
beritanya tentang prajurit satgas pamtas di TANJUNG DATU,Kalimantan Barat. Posisinya
persis di ekor Pulau Kalimantan.
Beberapa
bulan yg lalu sempat jadi berita hangat kala negara tetangga membangun
mercusuar ditanjung datu yg notabene wilayah itu (tanjung datu) masuk dalam
teritorial Indonesia. Menurut Perjanjian London ,bahwa wilayah bekas jajahan
belanda menjadi milik Indonesia dan wilayah bekas jajahan inggris menjadi milik
Malaysia ,nah tanjung datu masuk wilayah yg merupakan jajahan belanda dg
otomatis itu masuk Indonesia dong . Hangat pemberitan sampe ke pusat
pemerintahan Indonesia di Jakarta. Sesuai intruksi Presiden Sby lewat menteri
pertahanan dan panglima tni yg difasilitasi menlu, memberi mandat untuk
menginvestigasi dan menyelesaikan permasalahan
perbatasan dg pihak malaysia.
Terlepas
dari semua itu apakah kita semua tahu bagaimana kehidupan para prajurit pamtas
disana ?? yahh ,boleh dibilang terasing bersama masyarakat Indonesia yg
mendiami tanjung datu dan sekitarnya. Tidak mengikuti meriahnya pesta demokrasi
5 tahunan negeri ini. Ibarat kata disaat masyarakat lain atau pemerintahan berpesta
demokrasi seharian penuh tumpah ruah dijalan menikmati kemenangan jagoannya
sampai ada acara kirab keliling kota tp tidak untuk mereka (prajurit pamtas), mereka harus tetap
siaga ,menggendong senjata dg gagahnya untuk tetap berjaga menjaga kedaulatan
NKRI meskipun itu memeang tugas mereka .Tak apa bagi mereka ,karena NKRI ADALAH
HARGA MATI ,dan itu hanya gambaran dari 1 tempat diekor borneo ,masih banyak tempat (perbatasan2) di indonesia
yang perlu diperhatikan kesejahteraannya ,baik untuk masyarakatnya maupun
prajurit pamtasnya.
Jadi
sudah sewajarnya pemerintah (baik daerah maupun pusat ,wakil rakyat) memperhatikan
itu ,memberi apresiasi yg tinggi buat para mereka penjaga keutuhan kedaulatan
Republik ini,yaitu para prajurit tni dan warga perbatasan yg mereka sangat
bangga akan bangsa ini.Mereka adalah bagian keluarga besar bangsa ini . Minimal
ada agenda mengunjungi daerah2 perbatasan ,biar mereka merasa ada,diperhatikan
dan yakin bahwa merka adl bagian Negeri kita tercinta ini , jangan ke luar
negeri terus study bandingnya.
Ucapan
terima kasih yg sebesar-besarnya bagi para mereka pahlawan perbatasan (masyarakat
dan prajurit tni) ,yg tidak kenal lelah dan pantang menyerah didalam menjaga keutuhan
NKRI dg segenap jiwa raga .Hanya do’a yg bisa kami terus panjatkan untuk
kebaikan saudaraku nan jauh disana ,untuk kebaikan kita semua dan untuk kebaikan Negeri tercinta ini INDONESIA,semoga
ALLAH selalu member keberkahan untuk bangsa ini ,,aamiin
SAYA
BANGGA BERBANGSA INDONESIA saatnya katakan CINTA untuk INDONESIA ,untuk negeri tercinta yg kaya akan suku
,budaya dan sumber daya alam yg melimpah ruah.
Selasa, 02 September 2014
WEDANGAN SIMBAH
Wedangan joglo sepur adalah angkringan khas solo milik pengusaha muda yg bernama Suryanto dan Setyowanto. Mereka mendirikan usaha angkringan yg sudah berjalan kurang lebih 8 bulan belakangan ini yang bertempat di pelataran ruko perumahan Gading Elok 1 Karawang ,Jabar.
Sama halnya dengan usaha angkringan pada umumnya untuk masalah menu di wedangan joglo sepur juga menyediakan beraneka ragam camilan ringan dan minuman ,sudah barang tentu nasi kucing yg berisikan sambal teri dan oreg serta wedang jahe (susu) sebagai icon dan andalan untuk minumannya .Sedangkan aneka camilan ringan itu seperti tahu + tempe bacem ,otak-otak ikan, usus, telor puyuh,baso,dll,yang semuanya itu disajikan dlm bentuk sate atau bahasa keren angkringannya "tusukan atau sundukan",tidak ketinggalan juga gorengan yg bisa disantap bersamaan dengan sambal setan sedangkan untuk minumannya macam2, ada es jeruk,es susu,es teh manis,kopi aneka warna ,es cappucino cincau dan masih banyak lainnya. Malah atas permintaan pelangganan rencananya juga wedangan joglo sepur akan menambah menu baru yaitu roti bakar ,tempe mendoan dan mie (rebus,goreng).
berikut gambar menu" wedangan joglo sepur
Langganan:
Postingan (Atom)